Tasak Telu Makanan Sehat Khas Tanoh Alas (Aceh Tenggara)

Tasak Telu Khas Suku Alas yang sudah jadi
C: Chintia Dewi

Aefarlava (05 Juni 2017) Assalamualaikum Wr Wb, Apa kabar semua rekan-rekan dari ujung Sumatra sampai ujung Papua, masih kuat puasanya? Ohh ya sudah berapa puasa yang kebablasan tahun ini? Semoga saja masih kuat dan tidak ada yang bolong ya tahun ini dan semoga juga puasa ke-10 ini kita tetap istiqomah dan masih dalam jalur puasa yang benar dan terutama masih dalam lindungan Allah SWT,Aamiin.

Postingan kali ini agak berbeda dari postingan sebelum-sebelumnya, kali ini akan membicarakan masalah kuliner alias makan-makan, asik nggak tu? Kuliner yang akan kita bicarakan ini adalah makanan khas dari Suku Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, namanya Tasak Telu. Tasak sendiri memiliki artian memasak dan Telu dalam bahasa Alas artinya adalah tiga jadi dapat kita artikan secara harfiah, Tasak Telu adalah masakan dengan tiga jenis, kenapa disebut tiga jenis? Hal ini dikarenakan bumbu masak dalam Tasak Telu dulunya hanyalah tiga jenis saja yakni cabe rawit, batang serai dan bawang merah, namun seiring jaman sudah ada penambahan bumbu dalam mengolahnya seperti penambahan asam cekala/Kecombrang untuk menghilangkan bau amis pada bebek, dan juga penambahan daun salam bagi pengidap hipertensi, semua penambahan itu disesuaikan dengan kebutuhan para penikmatnya, namun yang pasti bumbu awal dalam masakkan ini hanya memiliki tiga jenis, cabe rawit, batang serai, dan juga bawang merah. 

Sedikit memberi refrensi, Tasak Telu sebenarnya juga merupakan makanan khas dari masyarakat Suku Karo, Sumatra Utara. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kedekatan kultur budaya dan geografis antara Tanoh Alas dan Tanah Karo yang saling bertetangga, hal inilah yang menyebabkan pembauran budaya antara kedua suku tersebut berabad-abad yang lampau. Namun, terdapat juga perbedaan Tasak Telu yang ada di Tanoh Alas dengan yang ada di Tanah Karo, ini dapat kita lihat pada bumbu dan jenis daging yang dipilih, kalau di Tanah Karo daging yang digunakan dominannya adalah ayam kampung dengan penambahan bumbu seperti daun singkong, lengkuas, kelapa muda, jahe, daun jeruk, cabe rawit, batang serai, bawang putih dan terakhir darah ayam, nah bagaimana dengan yang ada di Tanoh Alas? Daging yang dominan dalam tasak telu suku Alas adalah biasanya daging bebek dengan bumbu yang lebih sederhana yakni seperti yang dijelaskan diatas hanya cabe rawit, batang serai, dan bawang merah tanpa mencampur darah bebek dalam masakan dikarenakan masyarakat suku Alas adalah pemeluk agama Islam yang taat, dalam Islam penggunaan darah hewan untuk dikonsumsi adalah haram hukumnya.

Proses Pembuatan Tasak Telu
C: Chintia Dewi



Bagaimana apakah anda sudah tertarik dalam membuatnya? Atau anda hanya tertarik dalam memakannya saja? Ahahah berikut bumbu dan cara pengolahannya, sangat simpel dan mudah dilakukan oleh siapa saja asal ada niat. 

Bumbu
  1.  Satu ekor daging bebek
  2. Cabe rawit (1/2 Ons/Sesuai selera)
  3. Batang Serai (Seikat/Sesuai selera dan jagan lupa digeprek/dipipihkan)


Penambahan Bumbu
  1. Asam cekala/kecombrang untuk menghilangkan bau amis pada daging bebek (Sesuai selera)
  2. Daun salam bagi pengidap hipertensi (Sesuai selera)



Semua bumbu dimasukkan
setelah itu daging bebek
C: Chintia Dewi
Sebagaimana yang dijelaskan diatas cara pembuatan Tasak Telu Suku Alas sangat mudah yakni terlebih dahulu merebus bahan-bahan yang sudah ada dan jangan lupa batang serai tadi dikeprek atau dipipihkan lalu masukkan ke dalam air menggelegak, setelah beberapa menit masukkan daging bebek kedalam air rebusan tersebut disertai garam secukupnya tunggulah beberapa jam atau tunggu sampai daging tersebut sampai lembek, setelah itu Tasak Telu suku Alas sudah siap disajikan, bagaimana mudah bukan? Untuk tambahan lagi biasanya tasak telu ini disajikan pada momen-momen tertentu saja seperti acara adat atau hari-hari besar umat islam



Refrensi:
  1. Chintia Dewi
  2. http://merga-silima.blogspot.co.id/2013/07/tasak-telu-makanan-tradisional-karo.html

Post a Comment for "Tasak Telu Makanan Sehat Khas Tanoh Alas (Aceh Tenggara)"