Surga Wisata Alam dan Budaya yang Tersembunyi dari Kutacane




Peta Kutacane dengan Nomor 9
di Provisi Aceh
Bandara Alas Leuser, Kutacane

       Kabupaten Aceh Tenggara adalah salah satu kabupaten yang berada di Aceh, Indonesia. dengan ibu kota kabupaten Kutacane, Kabupaten ini berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, yakni bagian dari pegunungan Bukit Barisan. kabupaten ini juga berada di Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan  taman nasional terbesar di Indonesia dengan luas sekitar 850.000 ha dan mewakili seluruh ekosistem hutan hujan tropis dunia. Kabupaten ini dapat di tempuh baik jalur darat maupun udara, jika jalur darat dapat melalui rute Medan-Kutacane dengan kisaran waktu 8 jam dan bisa juga jalur Banda Aceh-Kutacane sekitar 15 jam dengan menaiki L-300 maupun kijang kapsul. jika anda tak mau bersusah payah melewati waktu yang cukup melelahkan dengan melalui jalur darat. sekarang rute udara telah ada di kabupaten ini dengan berdirinya Bandara Alas Leuser dengan Rute Medan-Kutacane, Banda Aceh-Kutacane dengan penerbangan dua kali dalam seminggu. Kabupaten ini pada dasarnya tidaklah di rahmati oleh Allah SWT dengan kekayaan alam yang melimpah seperti minyak bumi, gas bumi, emas dan batuan mulia lainnya. tetapi kabupaten ini mempunyai kekayaan lainnya yang tak kalah potensial dan menjanjikan di masa yang akan datang jika dapat di kelola dengan baik, potensi yang saya sebut adalah Potensi wisata alam, seperti arung jeram, tracking, surfing, dan lainnya kabupaten ini bisa menjadi surga wisata air yang menjanjikan karena hampir di setiap sudut wilayahnya ada aliran sungainya yang Alhamdulillah masih asri. selain potensi wisata alam kabupaten ini menjanjikan juga wisata Budaya yang tinggi nilainya, Budaya yang berkembang di kabupaten ini sangat lah heterogen di bandingkan dengan kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Aceh, budaya yang tumbuh berkembang adalah dari Suku Alas, Gayo, Karo, Batak, Singkil/Kluet, Pakpak, Minangkabau, Mandailing Natal, Aceh dan juga Jawa, Sunda. walaupun belom maksimal tetapi Pemkab Aceh Tenggara sudah sering mengadakan Festival Budaya Alas-Gayo tiap tahunnya. dan juga pertandingan arung jeram sungai Alas tingkat Internasional yang terakhir di adakan pada tahun 2012 silam. untuk menambah refrensi kalian tentang potensi wisata di tanah kelahiranku berikut akan saya berikan beberapa objek wisata potensial yang takkan kamu dapatkan di  wilayah provinsi Aceh lainnya!
  • Arung Jeram Sungai Alas
    Mungkin ini adalah wisata unggulan bagi Agara (Aceh Tenggara), Arung Jeram/Rafting Sungai Alas. sungai ini adalah satu dari 7 sungai terbaik untuk arung jeram di Indonesia, mata air sungai ini berasal dari Gunung Leuser dan bermuara di Samudra Hindia. Arus Sungainya sangat menantang adrenalin kamu yang pecinta wisata air. Salah satu keunggulan Sungai Alas adalah dikelilingi hutan yang masih asri di Taman Nasional Gunung Leuser, jika kamu beruntung selama perjalan mengarungi derasnya Sungai Alas, kamu akan bertemu seperti kera ekor panjang, orang utan, siamang, Kucing Hutan bermacam serangga dan jenis-jenis burung langka lainnya.asal nama Sungai ini berasal dari nama Suku Alas (Suku asli yang mendiami Kabupaten Aceh Tenggara), di karenakan sungai ini melintasi seluruh tanah di Masyarakat Alas, masyarakat setempat menamainya dengan Lawe Alas, Lawe (air) Alas (Nama Suku). jangan ngaku pecinta Rafting kalau belum datang dan menaklukkan ganasnya Sungai Alas.
Arung Jeram Sungai Alas
 

 
  • Tracking di Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser.
    Potensi wisata ini cukup menjanjikan tetapi sayang belum di garap dengan baik, Tracking/Hacking di Ketambe bisa di kolaborasikan dengan camping seperti di cibubur, Jakarta. Alam Aceh Tenggara yang masih asri dan hijau sangat mendukung yang namanya Camping di tambah lagi di Taman Nasional Gunung Leuser  memiliki berbagai kehidupan flora, seperti Bunga Bangkai,  Bunga “Rafflesia” yang merupakan jenis bunga yang terpopuler di antara 3500 spesies tumbuhan yang terdapat di kawasan ini dan kehidupan fauna, seperti kera ekor panjang, Orangutan sumatera, Harimau sumatera, Gajah sumatera, si amang, Badak sumatera, gibbon bertangan putih, bermacam serangga, burung, monyet, mawas, kedih, burung enggang, kuaw dan jenis binatang lainnya. yang dapat mendukung yang namanya Camping alam nan asri.

Tracking di Taman Nasional Gunung Leuser, Ketambe

  •  Bukit Cinta dan Kopi Aren
    Bukit Cinta ini berada di Perbukitan Bukit Barisan yang termasuk ke dalam Kampung Mbarung sekitar 1 Km dari pusat kota Kutacane. kenapa di sebut Bukit cinta karena dari atas Bukit ini anda akan di sajikan panorama alam yang romantis dan anda akan bisa melihat Kota Kutacane secara menyeluruh dari segala sudut. sembari menikmati panorama  alam yang indah tak salahnya anda menseduh secangkir kopi tanpa gula melainkan di tambah air aren, anda akan mendapatkan sensasi unik percampuran Kopi Gayo dan air aren, jika kamu bukan pecinta kopi di situ juga tersedia teh aren. di dekat bukit cinta anda bisa menjumpai makam Raja Dewa (penyebar Syiar Islam pertama di Tanoh Alas) dan juga anda bisa menjumpai sungai yang bernama Lawe Sikap air ini dapat anda minum secara langsung di karenakan di sekitar sungai ini ada batu kapurnya dan mata air sungai ini panas dan berasal dari celah-celah dari batu kapur.


Bukit Cinta dan Kopi aren

  • Pemandian Air Panas Lawe Ger-ger.
    di sini anda akan menikmati mata air panas langsung dari pegunungan, airnya tidak sama sekali berbau belerang! wisata ini dapat anda tembuh selama 20 menit dari Kutacane.
Pemandian Air panas Lawe Ger-ger



  • Air Terjun Lawe Dua
    Air terjun ini berada di tempat di mana saya di lahirkan yakni di Lawe dua, Kecamatan Bukit Tusam. tempat wisata ini belum dikelola dengan baik. setau saya Air terjun Lawe dua ini ada 7 air terjun yang menikat pada air terjun ke-6 anda akan di suguhkan dua tebing yang menjulang di mana diantara dua tebing itu anda akan menyaksikan sinar matahari yang seolah-olah hanya tertuju kepada anda, saya sarankan anda hanya menaiki sampai air terjun ke-3 karena air terjun selanjutnya akan sangat sulit dilalui tanpa peralatan yang memadai. di sini anda bisa juga mencoba Tracking/Hacking seperti di Ketambe, anda akan disugukan juga dengan suara alam yang sangat riuh dari warga hutan seperti monyet hutan, si amang dan flora dan fauna lainnya.

Air Terjun Lawe Dua


  • Tradisi Mandi Meugang Sungai Alas. Ini adalah tradisi mandi menyucikan diri sebelum bulan puasa bagi suku Alas terutama di Sungai Alas. mungkin ada kaitannya dengan budaya dari Hindu/Budha di India di mana orang-orang menyucikan diri dengan mandi di sungai gangga. anda bisa datang satu hari sebelum bulan Puasa esok harinya.


Mandi Meugang




  • PemamanenPemamanen adalah salah satu tradisi dalam Pekojeken (adat pernikahan dan sunant Rasul Suku Alas) di mana dalam pemamanen ini kedua mempelai pria dan wanita (Belaghak dan Bujang) dan keluarga terdekat akan di arak satu kampung atau lebih dengan menaiki kuda lokal sembari diringi dengan Musik Tangis Dilo.
  •  
     

Pemamanen




  • Jagai
     Jagai adalah salah satu adat yang termasuk ke dalam Pekojeken (acara Pernikahan dan sunat Rasul) dalam adat suku Alas, maksud dari kata "Jagai" adalah menjagai mempelai wanita (si Bujang) sebelum dua hari akad nikahnya di berlangsungkan.
    dalam dua hari sebelum akad nikah berlangsung calon mempelai wanita (Si Bujang) dan mempelai lelaki (Si Belaghak) akan duduk bersimpuh di depan pintu rumah di mana pada saat itu para tamu,tetangga, saudara akan berdatangan dengan sembari menaburkan beras di kepala kedua calon mempelai wanita dengan maksud memberikan restu akan pernikahan mereka lusa.


Jagai

  •  Beteng Kuta Reh Benteng Kuta Reh terletak di Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara  saat ini, Tragedi ini sendiri adalah bagian dari Perang Aceh-Belanda yang sangat panjang, Tragedi ini terjadi 110 tahun yang lalu atau pada tanggal 14 Juni 1904, di mana sebanyak 2.922 Rakyat Alas dibantai oleh pasukan Gotfried Coenraad Ernst van Daalen atas perintah Gubernur Militer Belanda di Aceh, korban yang mati syahid sendiri terdiri dari 1.773 laki-laki dan 1.149 perempuan (Menurut Asnawi Ali) Tetapi Menurut Kempes dan Zentgraaff korban lebih banyak lagi yakni berjumlah  4.000 orang. ini adalah genosida pertama yang di lakukan oleh Belanda di Indonesia.


Benteng Kuta Reh




  •  Tari Saman dan Bines Gayo Pada malam-malam tertentu seperti sebelum pernikahan, datangnya tamu penting dan hari-hari besar umat islam maupun Indonesia di perkampungan suku gayo di Aceh Tenggara (ketambe, kuning Rikit Bur, Lawe Dua, Brandang dll) akan mengadakan yang namanya tarian seribu tangang (Tari saman) dan juga Tari Bines semalam suntuk anda akan disugukan kekompakkan tangan para penari saman dan lincahnya seberu gayo dalam menarikan Tarian Bines



Tari Saman Gayo, Kutacane



  • Tari Landok Karo dan Tari Tor-tor Batak.Tari Landok Karo dan Tari Tor-tor Batak dapat anda temui di perkampungan Karo dan Batak di Kutacane seperti di Mbacang Racun, Lawe sigala-gala, Lawe pakam,Penampaan, Lawe Tanduk, Lawe Perbunga, jongar dll. anda akan menikmati tarian dan lantunan musik yang lembut dan menenangkan jiwa.


Tari Landok, Kutacane
Tari Tor-tor

Sebenarnya masih banyak lagi tempat wisata dan adat yang unik di Kutacane seperti Naga Kesiangan, Hutan Gurah, Batu Raksasa, Jamur mamang Pantai Timur, Pantai Barat dll namun cukup sekian info yang dapat saya bagikan jika ada waktu saya akan memberikan infonya lagi, Wassalam, salam Sepakat Segenep.


NAMA-NAMA HOTEL DI KUTACANE
Hotel BruDihe
Jln. Cut Nyak Dien No. 10 - Kuta Cane
Hotel Maroon
Jln. Ahmad Yani II No. 15 - Kuta Cane
Mamasta Hotel
Jln. Ahmad Yani No. 41 - Kuta Cane
Hotel Lawe Mamas
Jln. Ahmad Yani No. 9 - Kuta Cane
Hotel Ika Jaya
Kuta Cane
Hotel Jambu Alas
Desa Pulo kemiri
Hotel Renggali
Kuta Cane
Wisma Cut Nyak Dhien
Kuta Cane

Post a Comment for "Surga Wisata Alam dan Budaya yang Tersembunyi dari Kutacane"