Mitologi Makhluk Misterius Menyerupai Manusia di Pulau Sumatra
![]() |
Ilustrasi Orang Bunian Foto :Segiempat |
Mitologi di
dunia Tentang makhluk misterius yang menyerupai manusia seperti
Yeti di Pegunungan Tibet dan Big Foot di Amerika Utara sudah sangat familier
ditelinga kita dan sudah menjadi urban legend yang sangat di gandrungi peminat
misteri di seluruh dunia yang di tunggu updatenya setiap waktu. namun jangan
salah, di negeri kita sendiri, Indonesia lebih khususnya di Pulau Sumatera yang
memiliki kebudayaan yang sangat banyak dan beragam juga memiliki Mitologi
tentang makhluk misterius yang menyerupai manusia, meskipun dalam penyebutannya
berbeda-beda dari Aceh sampai ke Lampung namun makhluk halus yang menyerupai
manusia di Pulau Sumatera ini memiliki kesamaan seperti bentuk tubuh yang
kecil, berbulu lebat dan mempunyai kaki dan tumit yang terbalik.
Maka dari itu, postingan kali ini akan membahas makhluk misterius yang menyerupai manusia di Pulau Sumatera secara spesifik dari setiap daerah dari Ujung utara Sumatera sampai ujung selatan Sumatera dikarenakan setiap daerah di Sumatera memiliki penyebutan dan kisah tentang makhluk yang menyerupai manusia sendiri-sendiri meskipun memiliki kesamaan sedikit berikut pemaparannya :
ACEH
Keberadaan makhluk
misterius di Aceh memang telah menjadi isu yang sangat-sangat lama. Karena
sangking begitu lama hingga menjadi mitos atau isapan jempol di masyarakat Aceh
saat ini, perbincangan suku ‘mistis’ ini hanya sempat populer di beberapa era
baik masa raja-raja Kerajaan Aceh Darussalam dan juga masa penjajahan Belanda.
Penyebutan makhluk
misterius ini sendiri di Aceh memiliki penyebutan yang beragam, di Aceh Besar
dan Pidie di sebut Suku Aneuk Coh-coh dan di dataran tinggi Gayo di sebut Suku
Mante.
Suku Mante hidup di
dalam gua-gua yang disebut Gua Beye, Jambur Atang, Jambur Ketibung, Jambur
Ratu dan Jambur Simpang yang berada jauh di dalam hutan belantara Aceh dengan
penyebaran dari Pidie, Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan Aceh Timur.
Sejarawan Aceh, Prof
Ibrahim Alfian, pernah menyebutkan dalam Kamus Gayo-Belanda susunan Dr GAJ
Hazen, terbit tahun 1907, istilah Mante digunakan untuk sekelompok masyarakat
liar yang tinggal di hutan. Sementara pada Kamus Gayo-Indonesia tulisan
antropolog Nelalatoa, panggilan Mante juga disebutkan untuk memberi nama
kelompok suku terasing setempat.
Menurut Kekeberen Gayo
(Kesenian betutur di Suku Gayo), Makhluk misterius ini terbagi dua jenis yakni
Mante dan Kumen.
Ciri dari Mante berkulit
coklat dengan postur tubuh sekitar 150-an cm serta memakai gelang di
leher, dan anting pemberat di telinga. sedangkan Kumen memiliki tubuh yang
kecil pula berbulu lebat dan memiliki kaki yang terbalik kebelakang dan tumit
yang menghadap kedepan.
SUMATERA UTARA
Homang adalah Sejenis makhluk yang
wujudnya menyerupai manusia, tetapi berwajah menyeramkan lebih mirip ke
"orang utan." Berbulu dan ukurannya lebih besar dan lebih
tinggi dari pria dewasa.Konon telapak kaki dan tangannya posisinya
terbalik, jari jemarinya menghadap ke belakang.
Makhluk ini suka
menyesatkan seseorang ke suatu tempat sunyi atau ke dalam hutan belantara
bahkan menculik (biasanya anak gadis) tetapi setelah beberapa hari
mengembalikan ke tempat semula berada.
Makhluk ini beraksi di
malam hari di jalanan kampung yang gelap atau di tengah hutan rimba belantara
yang jarang atau tidak pernah dilalui manusia.
Menurut versi kisah
Saribu Raja, ketika melewati suatu hutan rimba belantara (diistilahkan: “tombak
na limuton, harangan rimbun rea, parhais-haisan ni babiat, paranggunanggunan ni
homang” atau hutan berlumut, belantara lebat, tempat harimau mencari makan,
tempat berayun-ayun homang) ia bertemu dan berkelahi dengan Sihomang. Namun
akhirnya ia menikah dengan putri Si homang, seorang wanita cantik berwujud
manusia bernama Nai Manggiring Laut. Dari perkawinan ini lahirlah Si Raja
Borbor.
![]() |
Ilustrasi Foto : Google |
SUMATRA BARAT
Orang bunian dipercaya
merupakan makhluh gaib yang digambarkan memiliki kemiripan dengan sosok
manusia. Disebut jika orang bunian memiliki tangan, kaki, kepala dan
orang-organ tubuh seperti manusia, namun makhluk yang satu ini tidak hidup di
dimensi manusia. Banyak yang percaya jika makhluk legendaris ini menempati
tempat-tempat terpencil seperti tengah hutan, bukit-bukit tinggi, perkuburan
atau bangunan-bangunan tua yang telah ditinggalkan begitu saja dalam waktu yang
lama.
Kisah legenda tentang
orang bunian berasal dari kepercayaan adat istiadat masyarakat Minangkabau,
Sumatera Selatan. Konon menurut legenda, orang bunian merupakan perwujudan
sosok dewa, namun bagi masyarakat Minangkabau sosok dewa yang mereka maksud
tidak seperti ajaran yang dianut dalam kepercayaan Hindu atau Budha. Mereka
menyebut orang bunian sebagai makhluk halus yang mendiami hutan-hutan rimba, konon
biasanya menurut legenda masyarakat setempat orang bunian akan menculik anak
kecil di waktu-waktu tertentu. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, rang
bunian biasanya akan menggoda anak keci dengan menyebarkan aroma masakan yang
sangat lezat atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘samba dewa’.
Secara tak sadar, orang
bunian telah menjadi legenda yang sangat terkenal bahkan sampai saat ini banyak
peneliti dan para ilmuan dari mancanegara yang masih terus membuat penelitian
untuk membuktikan keberadaan makhluk yang satu ini. Pasalnya, bagi mereka orang
bunian sebenarnya tak lebih hanya merupakan makhluk langka yang hidup ditengah
hutan belantara dan sangat menutup diri dari kehidupan manusia pada umumnya.
Beberapa peneliti sempat menjelaskan jika legenda ini tidak hanya sekedar
cerita, pasalnya saat melakukan penelitian mereka berhasil menemukan
bukti-bukti tentang keberadaannya. Seperti jejak kaki hingga sebuah rekaman
video yang konon merupakan rekaman bukti keberadaan kisah legendaris ini. Dari
situ mereka pun mulai membentuk sebuah skema tentang perwujudan sosok makhluk
yang satu ini.
Menurut salah satu sumber, hasil penelitian menggambarkan jika
orang bunian adalah sebuah makhluk hasil evolusi kera. Para peneiti mengatakan
jika makhluk yang satu ini berjalan dengan kedua kakinya seperti manusia,
bahkan mereka pun berjalan di atas tanah tapi dengan ukuran yang jauh lebih
kecil dan lebih pendek dari manusia.
BENGKULU
Sebabah memiliki bentuk yang mirip dengan manusia hanya saja mereka bertubuh kecil dan berkaki terbalik. Lebih kedaerah pedalaman Bengkulu lagi ada juga kisah tentang mahluk Gugua, yang mempunyai perawakan berbulu lebat, berpostur pendek pemalu dan suka menirukan tingkah laku dan perbuatan manusia.
JAMBI, SUMATERA
SELATAN, LAMPUNG
Tiga daerah ini sepakat
menyebut makhluk misterius menyerupai manusia dengan sebutan Uhang pandak atau
orang pendek.
Salah satu peniliti
asing yang bernama Deborah Martyr begitu sangat tertarik dengan legenda ini dan
melakukan penelitian, namun hingga saat ini penelitian tersebut belum
menunjukkan hasil.
Istilah Uhang pandak adalah pengertian dari orang yang
bertubuh pendek. Mereka merupakan mahluk yang keberadaannya telah diketahui
sejak puluhan tahun yang lalu mereka hidup dan tinggal di pegunungan Kerinci
dan hutan belantara Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung, namun hingga saat ini
sulit menemukan bukti fisik dan otentik tentang keberadaan mahluk
ini. Keberadaan mereka sendiri sering dilaporkan oleh orang-orang yang secara
tidak sengaja bertemu dengan mereka, banyak dari wisatawan dan peneliti
mancanegara yang melakukan riset tentang alam Gunung Sebelat secara tidak
sengaja bertemu dengan kumpulan mahluk ini.
Informasi yang berhasil
dikumpulkan mampu memberikan gambaran tentang Uhang Pandak ini. Mereka adalah
mahluk yang hidup di atas tanah, berjalan dengan kedua kakinya dengan tubuh
yang diselimuti oleh bulu pendek (abu-abu hingga coklat) dan tinggi tubuh
sekitar 80 cm hingga 150 cm. Beberapa ahli bahkan mengklasifikasikan Uhang Pandak
sebagai bagian dari rantai evolusi yang mereka sebut “kera misterius”.
Sumber :
- http://www.tobatabo.com/1362+misteri-homang-dan-gulambak-pada-suku-batak.htm
- http://segiempat.com/aneh-unik/mistis/legenda-orang-bunian/
- http://lintasgayo.co/2015/10/28/manti-kumen-bukan-dongeng
- Acehkita.com
Post a Comment for "Mitologi Makhluk Misterius Menyerupai Manusia di Pulau Sumatra"
Post a Comment
Give Us Your Feedback!