Berkenalan Dengan Kopi Aren
Kopi Aren berlatarkan sungai Alas Credit : Budiman Philly |
AEFARLAVA-Kopi Gayo? untuk penggila kopi
generasi sekarang siapa yang tak kenal dengan nama kopi yang digadang-gadang
sebagai salah satu kopi terbaik yang ada di dunia, dan bahkan pada tahun 2010
silam, kopi khas dari dataran tinggi ini telah dipatenkan dengan sertifikat
indikasi geografis, itu artinya kekhasaan dari kopi ini sudah diakui oleh dunia Internasional, dan hanya ada di dataran Tinggi Gayo, yang mau saya tanyakan sekarang apakah anda mengenal yang
namanya kopi aren? apa itu kopi aren? dan dari mana asalnya? dan apa
hubungannya dengan kopi Gayo? kalau belum tau dan penasaran berikut
penjelasannya!!!
Kopi Aren merupakan
salah satu minuman khas dari Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, minuman ini
dibuat dengan memadukan air seduhan biji kopi ditambah dengan air nira atau
bisa juga dengan gula jawa (Gula aren). jadi disitulah letak keunikan dari
kopi ini! Kopi tanpa menggunakan gula pasir buatan pabrik sebagai
pemanisnya, pemanis dari kopi ini berasal dari air ijuk atau air enau yang baru
saja diambil dari pohonnya, anda jangan kawatir dengan kehalalan air nira
tersebut karena biasanya yang berjualan kopi aren memiliki kebun arennya
sendiri-sendiri dan dekat dari kedei tempat dijualnya kopi tersebut, air aren
hanya dapat bertahan selama 3 (tiga) hari selepas itu akan terjadi fermentasi
cikal bakal menjadi tuak. Jika masih ragu anda bisa melihat secara langsung
proses pembuatannya dikarenakan tempat dibuatnya kopi aren dengan duduk
pengunjung tidak begitu jauh.
Kopi aren sangat lah aman dan nyaman dilambung dan tidak menimbulkan efek berdebar-debar pada dada, sangat cocok bagi orang-orang yang mengidap diabetes atau yang takut terkena penyakit nomor 3 membunuh orang Indonesia, kenapa bisa? dikarenakan pemanisnya
berasal dari pohon aren bukan dari gula pasir buatan pabrik.
Pembuatan kopi ini
sangatlah mudah, biasanya kopi yang digunakan dalam kopi aren adalah kopi Gayo,
jadi secara ringkas saya jelaskan biji kopi yang sudah diseduh dituangkan ke
dalam gelas besar dengan takaran air ½ dari gelas, setelah itu barulah air aren
yang baru saja diambil dari pohonnya dituangkan kedalam gelas yang sudah berisi
kopi gayo setengahnya lagi, jadi anda sudah terbayang bukan bagaimana nikmatnya kopi
gayo ditambah segarnya air aren yang baru saja diambil dari pohonnya!!!
Air aren sendiri sudah
tak asing lagi bagi kehidupan masyarakat di tanah Alas (Kabupaten Aceh Tenggara), dulu sebelum adanya
gula pasir buatan pabrik, air aren adalah primadona bagi ibu-ibu dalam menyeduh
kopi atau teh bagi keluarga ataupun tamu yang hadir.
Tampak pemandangan Sungai Alas dan Kutacane dari atas bukit cinta Credit : Aefarlava |
Masyarakat Tanah Alas
mempercayai bahwa pohon aren merupakan penjelmaan dari seorang putri cantik
yang menolak pinangan salah seorang raja di tanah Alas, hal ini senada dengan
yang dikatakan oleh Budi Indra yang saya
kutip dari Kompasiana
“Zaman dulu ada seorang raja yang ingin meminang seorang perempuan cantik di sebuah kute (kampung). Perempuan itu bernama Putri. Sementara itu, si Putri sudah punya tambatan hati. Namun, orangtua Putri tidak kuasa menolak permintaan raja, karena keluarga mereka terlilit utang pada raja tersebut. Akhirnya, si Putri minta tubuhnya dicincang kecil-kecil, lalu bahagian tubuhnya diserahkan kepada raja. Setelah dicincang, ternyata tubuh Putri berubah menjadi sesuatu yang sangat berguna. Ada bahagian yang menjadi air, ada yang menjadi lidi, ada yang menjadi buah dan sebagainya....
Unik bukan legendanya,
apakah anda sudah merasa penasaran? Pasti anda bertanya-tanya dimana bisa
mendapatkan kopi aren tersebut? Tenang, jika anda sedang berada di Kutacane
anda bisa langsung menujua ke Bukit Cinta, bukit ini berada di Perbukitan Bukit
Barisan yang termasuk ke dalam Kecamatan Darul Hasanah sekitar 3 Km dari pusat
kota Kutacane. Jika anda berada di kutacane maka arah yang hendak anda tuju
adalah jalan menuju ke arah Blangkejeren, Jika mau menempuh ke tempat tersebut
saya sarankan untuk membawa kendaraan pribadi karena tidak adanya angkutan umum
yang menuju kesana. Sesampainya disana disepanjang
jalan bukit cinta, anda akan melihat berjejer pondok-pondok kecil yang
menyuguhkan kopi dan teh Aren.
Penulis saat menikmati kopi Aren Credit : Budiman Philly |
Kenapa bisa bukit tersebut disebut Bukit Cinta? apa karena banyak orang yang sedang memadu kasih dibukit tersebut? bukan lah, hal ini disebabkan karena dari atas Bukit ini anda akan di sajikan
panorama alam yang romantis dan anda akan bisa melihat Kota Kutacane secara
menyeluruh dari segala sudut, sungai Alas dan Juga Gunung Leuser paru-parunya dunia. jika kamu bukan pecinta kopi di situ juga
tersedia teh aren. di dekat bukit cinta anda juga bisa menjumpai makam Raja Dewa
(penyebar Syiar Islam pertama di Tanoh Alas) dan juga anda bisa menjumpai
sungai yang bernama Lawe Sikap air ini dapat anda minum secara langsung di
karenakan di sekitar sungai ini ada batu kapurnya dan mata air sungai ini panas
dan berasal dari celah-celah dari batu kapur.
Jadi, tak lengkap rasanya jika anda berwisata ke Kutacane dan pulang tanpa menimati kopi dan
teh aren serta segarnya air aren itu sendiri sebagai kenang-kenangan bahwa anda telah mampir di Kutacane Negeri
Guru Leman. harga kopi aren sendiri berkisaran Rp.4.000,00 atau Rp.6000,00 saja,
bagaimana tertarik?
Refrensi :
- http://www.kompasiana.com/pelangi-rn/kopi-aren-kopi-tanpa-gula-khas-aceh-tenggara_5548b23aaf7e615e128b4567
- https://kaisosogarcia.blogspot.co.id/2015/09/ini-dia-oleh-oleh-khas-dari-kutacane.html
- http://kaisosogarcia.blogspot.co.id/2014/10/surga-wisata-alam-dan-budaya-yang.html
Post a Comment for "Berkenalan Dengan Kopi Aren"
Post a Comment
Give Us Your Feedback!