Apa Arti Belis..?? Yang Mau Menikah Dengan Nona Dari Timur Wajib Baca

Ilustrasi Nona dari Rote

Aefarlava (27 Maret 2020) "Nona pung belis mahal, kaka main salah, kaka main kaka main kaka main salah, papa mama suruh kaka untuk mundur sa, nona cari yang lain semoga bahagia....." itu adalah sepenggal reff dari sebuah lagu yang dibawakan oleh Lhc Makassar.

Menarik jika kita baca lirik demi lirik dari lagu tersebut, apalagi dengan kata-kata "Belis Mahal" yang terus diulang-ulang oleh sang penyanyi, mengisyaratkan sebuah problem yang ingin disampaikan olehnya lewat lagu ini.

Lagu ini sendiri sudah tayang di Youtube diakun channel Lhc Makassar Official 6 bulan yang lalu dan telah di tonton sebanyak 2,1 jta kali, wahh keren memang lagu-lagu dari Timur Indonesia akhir-akhir ini sudah bisa dikatakan masuk era keemasan, setelah eranya Fresh Boy & Blasta Rap Family dengan lagu andalannya "Turun naik oles terus" dilanjutkan dengan lagu yang sangat fenomenal dari Near feat Dian Sorowea "Karna Su Sayang" banyak sudah lagu dari Timur yang bisa menembus musik-musik nasional yang dulunya lebih condong dikuasai oleh musik Melayu, Pop, Dangdut dan Jawa, kini dengan kekhasannya musik Timur yang selalu ada musik Rap sebelum reff dari lagu dinyanyikan.

Namun kita sekarang bukan mau bahas soal musik dari Timur Indonesia yaa, karena sekarang kita akan fokus ke kata "Belis" itu sendiri apa sihh maksudnya..???

Setelah saya coba searching di Google, maaf kalau salah, bisa komen dibawah buat bantu memperbaiki postingan ini. 

Belis sendiri adalah sama seperti Mas kawin atau mahar namun ini versi Indonesia Timurnya lebih tepatnya di NTT (Nusa Tenggara Timur).

Kata Belis sendiri merunjuk pada benda "Gading Gajah" yaa sob, kalau di Aceh mahar wanita biasanya identik dengan Mayam alias Emas, 1 mayam sama dengan 3,33 gram emas, nah kalau di NTT maharnya identik dengan "Gading Gajah".

Lanjut lagi Tentang Belis, jika kalian mau menikahi nona-nona dari Timur ini, kalian harus menyediakan Belis yang cukup banyak dan sangat mahal, satu Belis (Gading gajah) sendiri yang berukuran kecil saja dihargai Rp 40 jta, sedangkan yang berukuran besar sendiri kisarannya Rp 150 jta, berdasarkan keterangan dari Nando warga Larantuka yang menikahi Nona Lembata (Sumber : Merdeka.com 2015)

Jumlah Belis yang harus disediakan juga tergantung dari permintaan orang tua wanita atau bahkan wanita itu sendiri, ada satu kasus dimana si wanita malahan meminta 7 Belis kepada sang pria karena ibunya dulu menikah dengan 7 buah Belis, berapa juta itu..??? kali kan aja sendiri wkwkwk

Selain Belis, kalian juga harus menyiapkan hal-hal lainnya seperti, kambing, babi dan makan-makan lainnya tergantung kesepakatan kedua belah pihak. luar biasa memang ahahhah sabar yaa pejuang mahar wkwkwk.

Sekarang ini Belis sangat amat jarang di temukan karena termasuk hewan dilindungi dan jumlah populasinya semakin sedikit, apalagi di NTT mana ada Gajah yang hidup disana.

Jadi kebanyakan sekarang Belis itu merupakan warisan dari turun temurun dari generasi ke generasi, Belis merupakan budaya di NTT yang tetap dijaga oleh masyarakatnya walaupun sedikit menyusahkan bagi pria-pria disana apalagi yang gajinya pas-pasan.

Ohh yaa sedikit saya mau jelaskan lagi, tadikan saya bilang Gajah itu sendiri tidak ada hidup liar di NTT, lalu dari mana tradisi Belis ini dimulai..???

Katanya sihh, tradisi ini bermula saat pihak armada dagang Portugis datang ke NTT dan berdagang dengan masyarakat setempat, sistem pembayaran kala itu di NTT adalah sistem Barter, alias benda ditukar dengan benda lainnya yang sepadan, 

Nah dari pihak Portugis sendiri keseringan membarter barang mereka dengan masyarakat di NTT biasanya menggunakan Gading gajah yang mereka bawa dari benua Afrika atau India, lambat laun gading gajah yang tidak dapat ditemukan di bumi NTT menjadi barang prestesius bagi pemiliknya, sama seperti emas atau berlian saat sekarang ini, dan itulah awal mula Belis ada di NTT, dan menjadi tolak ukur status masyarakat juga bagi pemiliknya, semakin banyak belis yang mereka miliki semakin tinggi drajat mereka dimata masyarakat lainnya.

Bagaimana sobat Falva...??? apa mau lanjut sama Nona dari Timur itu...??? silahkan komen dibawah