Win Ucak, "Aceh Pungo" dari Dataran Tinggi Gayo




Win Ucak, "Aceh Pungo" dari Dataran Tinggi Gayo

Aefarlava(29 Februari 2020) Win ucak anak kepala kampung pendeng yang sudah meninggal ikut pemilihan kepala desa untuk menganti mediang Ayahnya,namun ia tdk terpilih.sesudah pemilihani ia senantiasa di cemooh krn tdk di perbolehkan menganti ayah nya.

Win ucak pernah mendengar orang tua tua kampung bercerita tentang prang sabil.perang suci melawan kaphe kaphe Belanda.dimana kalau membunuh kaphe Belanda kemudia ia terbunuh oleh serdadu Belanda.ia akan mendapat Syahid dan langsung masuk Surga.


Win ucak pun.ingin mati syahid.bersama empat teman nya terdiri dari dempat laki laki dan seorang perempuan.melancar kan serangan terhadap pos penjagaan Belanda di Gayo.dengan berpakaian hitam dengan pinggir kekuning kuningan serta membawa sebilah pedang peninggalan warisan Ayahnya.win ucak bersama temanya mengamuk dan bikin kacau seantero pendeng.

Pengaruh hikayat prang sabi itu membuat win ucak menjadi "Aceh Pungo" untuk membunuh kaphe yang telah menghina nya itu.tapi sayang nya win ucak tidak mendapat mati syahid di tangan serdadu Belanda.win ucak berhasil di tangkap dan di penjara.sementara empat teman nya berhasil melarikan diri.


Sasaran pembunuhan yg di lakukan oleh "Aceh moorden "Win ucak pun tidak tanggung tangung.ia ingin membunuh Ir Elenbaas.namun sang Insyiur tidak ada di tempat win ucak pun melampias kan emosi nya dengan menyerang pos kompeni.

Beberapa hari kemudian empat teman nya pun berhasil di tangkap dan di bawa ke kutaraja untuk di adili .pada tahun 1930 win ucak dkk di jatuhi hukuman penjara(laki laki gayo menunggang kuda bersama empat teman nya). 

Credit  Caption dan Foto : @atjehgallery

Post a Comment for "Win Ucak, "Aceh Pungo" dari Dataran Tinggi Gayo"