Bougainville Negara Baru Yang Baru Lahir Tahun 2019 Berkat Refrendum



Aefarlava (27 Maret 2020), Hay hay Semua, apakabar kalian sobat Falva, semoga tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa yaa kita semua, dan semoga saya doakan kita semua anak bangsa ini terhindar dari pandemi virus covid-19 yang akhir-akhir ini sangat menakutkan bagi seluruh manusia dimuka bumi ini disaat sekarang.Aaamiin

Ok kali ini kita akan membahas sebuah negara terbaru, hasil refrendum yang baru lahir di tahun 2019 silam, Namanya Bougainville negara kecil di kepulauan Ocenia ini memilih untuk merdeka dari negara Papua Nugini, negara tetangga kita disebelah timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua.

Negara kepualaun ini memiliki luas daratan sebesar 10.000 Km/persegi dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit dari negara Vanuatu, negara kecil yang sering mengusik kedaulatan negara kita, yang saya dengar-dengar dimasa yang akan datang negara kecil Vanuatu ini akan tinggal sejarah lagi karena daratannya menghilang tenggelam oleh lautan akibat globalwarming.

Refrendum yang dilaksanakan selama dua pekan yakni dari tanggal 23 November-7 Desember 2019, menghasilkan suara mayoritas dimana rakyat Bougainville lebih memilih untuk merdeka daripada diberikan otonomi khusus yang lebih luas dalam naungan negara Papua Nugini.

Dari 181.067 kertas surat suara yang ada 98% menyatakan dukungan kemerdekaan Bougainville.

Hasil refrendum ini disampaikan di Kota Buka oleh mantan Perdana Mentri Irlandia, Bertie Ahern, yang dipercayai sebagai ketua komisi refrendum Bougainville, dia dipercaya dikarenakan kemampuannya mengawal perdamaian di Irlandia Utara.

Pembacaan hasil refrendum itu disambut dengan suka cita, sorak sorai, tangis air mata dan beberapa orang spontan menyanyikan lagu kebangsaan dari negara Bougainville.

Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah setelah hasil Refrendum keluar, apakah serta merta negara ini sah menjadi sebuah negara yang berdaulat..??? ternyata mereka tidak serta merta dapat dinyatakan merdeka karena hasil Refrendum ini bersifat tidak mengikat dan parlemen Papua Nugini harus meratifikasi agar negara ini sah pisah dari negara tersebut.

Pemerintah Papua Nugini harus melakukan serangkaian kegiatan apakah menerima atau menolak hasil dari Referendum ini.

Namun faktanya, Mentri Puka Temu, otoritas Papua Nugini untuk Bougainville menganggap refrendum bersifat kredibel, dia hanya berharap agar rakyat Bougainville bisa bersabar dan memberi waktu kepada Rakyat Papua Nugini untuk menerima kenyataan yang ada.

Bougainville, dihuni oleh 300.000 penduduk ternyata sudah memiliki hasrat untuk merdeka pada tahun 1975 saat dibentuknya negara Papua Nugini, namun diabaikan.

Pada tahun 1988, terjadi peperangan antara saparatis Bougainville dengan militer Papua Nugini yang berlangsung selama 9 tahun lamanya, pemicu dari perang ini adalah isu ekonomi yang tak merata.

Akhirnya pada tahun 2001, pemerintah Papua Nugini memberikan otonomi khusus kepada negara baru ini sebagai kesepakatan damai dikedua belah pihak mengakhiri perang sipil yang merenggut kurang lebih 20.000 jiwa.

Dari segi ekonomi wilayah ini sangat kaya akan tembaga yang telah di tambang secara besar-besaran sejak tahun 1960-an dibawah kendali Australia.

Post a Comment for "Bougainville Negara Baru Yang Baru Lahir Tahun 2019 Berkat Refrendum"