Namaku Gegoh, dan Ini Suratku 5 Tahun yang Akan Datang (Motivasi)

C: Purwanto.my.id



Kalian pada tau berita paling heboh tanggal 28 Maret 2016 silam? Ya, benar. Bintang besar Hollywood Leonardo DiCaprio berkunjung secara diam-diam ke Indonesia lebih tepatnya  ke Taman Nasional Gunung Leuser untuk melihat  keragaman Biodiversitas di sana.

Leonardo bersama temannya Adrien Brody, berada di Stasiun Penelitian Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara selama dua jam untuk menikmati keanekaragaman hayati. 
 
Walau hanya berkunjung sebentar, namun sangat memberi pengaruh positif yang sangat luar biasa bagi tanah kelahiranku untuk lebih dikenal di Indonesia dan dunia.

Dengan bangga aku mengatakan di sinilah tanah kelahiranku, Kabupaten Aceh Tenggara, tempat di mana aku diberi nama Gegoh, Nama yang cukup asing bagi telinga orang Indonesia, namun tidak bagi orang Alas (Suku yang mendiami Kabupaten Aceh Tenggara).

Gegoh bukan hanya sekedar nama panggilan, namun lebih dari itu. Sebutan ini syarat dengan  makna dan do’a yang dipanjatkan oleh kedua orang tuaku untuk kejayaan masa depanku kelak. Ya, Gegoh memiliki arti Orang yang kuat dan di Hormati.

Apa cita-citamu Gegoh?
C: Anakbertanya








Sejak SD sampai SMA jika ditanya seperti itu oleh guruku pasti jawaban akan selalu berubah-ubah sesuai dengan apa yang sedang aku gemari atau lihat pada masa itu, seperti ingin menjadi tentara waktu SD karena kala itu aku terobsesi dengan film Rambo, namun waktu SMP di tanya kembali hendak jadi apa? Aku menjawab santai mau menjadi pemimpin yang menciptakan perdamaian dan kesejahteraan, karena sepertinya Rambo terlalu sadis denganku yang lebih suka berdialog untuk menyelesaikan masalah ketimbang harus berperang.

Lalu, bagaimana dengan jawabanku masa SMA? Kalian pasti tercengang, karena cita-citaku selanjutnya ingin menjadi pemain basket profesional, kenapa? Maklum masa SMA adalah masa pubertas, masa dimana seorang laki-laki akan mulai tertarik dengan lawan jenisnya, olahraga basket mampu meningkatkan popularitas dan wibawa anak-anak SMA kala itu, dan tentunya akan mempermudah untuk mendekati seorang gadis impian tentunya.
 
Namun, semua cita-cita labil di waktu SD sampai SMA itu sirna semua ketika tak ada satu prestasipun yang dapat aku banggakan untuk dapat meraih cita-citaku itu semua, kalaulah aku hendak menjadi tentara, badanku terlalu kurus. Kalau mau menjadi pemimpin suaraku tak selantang Bung karno, apalagi mau jadi pemain basket profesional, tinggiku hanyalah Semekot (Semeter kotor), hal ini tak sejalan dengan makna Gegoh yang disematkan orang tua kepadaku.

Orang Sukses di Dunia Melalui Sleksi Panjang untuk Berjaya!
 
C : Hamdi Eskavis

 




Sepertinya, harapanku untuk menjadi “Orang kuat dan di hormati” Sesuai dengan arti namaku akan sulit terwujud dengan kondisi fisikku yang serba kekurangan ini. Namun, itu adalah pola pikir yang salah, kenapa aku berkata seperti itu? Lama aku mencari jawabannya dan akhirnya aku mendapat jawabannya sendiri, hari itu masih segar ingatanku sore di hari Senin, semester ke-3 saat dibangku kuliah, sahabat karibku di perantauan membawakanku Novel “Tenggelamnya kapal Van der Wijk” karya Buya Hamka.

Novel gubahan Buya Hamka aku baca sampai habis, sampai membuatku terobsesi menjadi penulis hebat seperti dia, kali ini aku percaya setiap manusia pasti memiliki bakat terpendam sendiri-sendiri, tugas kita adalah mencari dan menemukan bakat itu.

Belum pernah aku seyakin ini dan mulailah aku mencoba membuat, mengirim dan mengikutsertakan puluhan tulisanku dalam bentuk cerpen maupun Cerbung, tapi tak satupun yang berhasil dan diterima.
Aku tak patah arang, untuk meniti karir harus ada yang namanya keteguhan, keuletan dan konsistensi akan suatu pekerjaan, hal ini aku pelajari dari kisah hidup para penulis hebat seperti J.K Rowling, menulis dengan pengorbanan yang besar sambil mengasuh anak seorang diri serta Arianna Huffington, penulis kawakkan yang harus ditolak sebanyak 36 penerbit untuk sukses.

Hal itu menjadi motivasi tersendiri padaku, bahwa kalimat sukses butuh pengorbanan dan kesabaran, dan pengorbanan dan kesabaranku belum sebanding dengan para penulis hebat yang aku sebut diatas, jadi inilah suratku untuk 5 tahun lagi, menjadi penulis hebat dan berpengaruh sesuai dengan namaku Gegoh.

Post a Comment for "Namaku Gegoh, dan Ini Suratku 5 Tahun yang Akan Datang (Motivasi)"